Asal Usul Air Mata
Pernah Anda menangis? Pasti keluar air matanya dong!
Pada saat sedih, seseorang cenderung mengeluarkan airmata. Namun ada kalanya airmata itu ke luar ketika seseorang merasa sangat berbahagia. Ada kalanya pula airmata ke luar tanpa adanya perlibatan perasaan, baik sedih maupun senang. Air mata ini keluar ketika ada sesuatu yang merangsang kelenjar airmata, misalnya saat mengupas bawang merah, ketika mata kemasukan asap, dan lain-lain.
Jangan kira rasa airmata itu sama. Ternyata rasa airmata sangat dipengaruhi oleh perasaan kita. Menangis juga menjadi sesuatu yang penting, saat bayi baru dilahirkan. Bila bayi tersebut tidak menangis, dokter akan menepuk-nepuk pantatnya sampai bayi tersebut menangis. Tangisan bayi ini menandakan adanya respons terhadap lingkungan baru. Bayi yang belum bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, mengungkapkan apa yang ingin disampaikannya dengan menangis.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 'airmata' merupakan sarana dalam berkomunikasi dengan sesama manusia untuk pertama kali. Tetapi tidak banyak yang mengetahui apa sesungguhnya 'airmata, yang merupakan ekspresi perasaan yang dibawa sejak lahir. Seberapa jauhkah pengetahuan Anda tentang 'airmata'?
Terlebih dahulu, cobalah Anda jawab pernyataan-peryataan di bawah ini dengan membubuhkan tanda O untuk pernyataan yang benar, dan X untuk pernyataan yang Anda anggap salah.
1. Airmata berasal dari cairan darah
2. Airmata yang mengalir ketika bersedih dan airmata yang ke luar ketika merasa dongkol atau menyesal memiliki rasa yang berbeda.
3. Airmata mengandung unsur stres
4. Rasa lega setelah menangis disebabkan oleh pikiran atau jiwa.
5. Airmata mengandung kalium.
Berasal dari darah
Airmata, cairan bening yang tidak berwarna atau transparan ini sesungguhnya berasal dari cairan darah. Ketika airmata akan keluar, dapat dirasakan darah mengalir naik ke kepala. Darah itulah yang menjadi asal dari airmata.
Meskipun air mata berasal dari cairan darah, airmata tidak berwarna merah. Hal ini disebabkan karena ketika cairan darah masuk ke dalam kelenjar air mata, dinding sel yang dilalui bekerja untuk menyaring unsur warna merah yang terdapat dalam sel darah merah sehingga menghasilkan cairan bening yang disebut dengan airmata. Rasa airmata berbeda-beda.
Tahukah Anda bahwa rasa, jumlah, dan komposisi yang terdapat di dalam airmata berbeda-beda ketika bersedih ataupun gembira? Airmata yang ke luar pada saat berbahagia atau pada saat sedih, dapat dikatakan sebagai alat melepaskan atau mengekspresikan perasaan. Airmata yang ke luar pada saat merasa rileks ini disebabkan karena adanya rangsangan pada saraf yang membuat rileks badan dan jiwa (dinamakan saraf parasimpatik). Ciri-ciri airmata ini adalah ke luar dalam jumlah yang banyak, rasanya hambar, dan mengandung banyak kalium.
Ketika merasa menyesal atau marah, dapat dirasakan perasaan tersebut memenuhi kepala sehingga kepala terasa berat. Airmata yang keluar pada saat perasaan tidak tenang ini terjadi karena adanya rangsangan pada saraf simpatik (saraf yang menyebabkan rasa tegang pada badan dan perasaan). Kekhasan airmata ini adalah jumlahnya relatif sedikit dan rasanya asin karena mengandung banyak natrium.
Perasaan menjadi lega setelah menangis Ketika dada dan kepala dipenuhi oleh berbagai macam masalah yang menyesakkan, sebagian orang berusaha untuk melonggarkannya dengan menitikkan airmata. Seiring dengan airmata yang meleleh di pipi, sedikit demi sedikit kepala dan dada terasa lebih ringan.
Mengapa demikan?
Sesungguhnya di dalam airmata terkandung materi stres. Materi stress ini terkandung dalam semua jenis airmata. Tidak hanya pada airmata ketika sedih atau menyesal saja, tetapi materi stres juga terkandung dalam airmata bahagia.
Perasaan manusia yang berubah drastis menimbulkan beban secara mendadak pada tubuh sehingga materi stres di dalam darah meningkat. Dengan mengeluarkan airmata, materi stres pun turut keluar sehingga perasaan yang tadinya tidak menentu akan menjadi tenang.
Asal mula dan tujuan akhir air mata. Setiap kali mengedipkan mata, ada sejumlah airmata yang dialirkan ke permukaan mata. Ketika mata terasa kering, kita mengedipkan mata. Begitu berulang-ulang. Dalam satu menit, seseorang mengedipkan mata kurang lebih sebanyak 15 – 20 kali. Pada saat itu pula airmata membasahi permukaan mata tanpa kita sadari.
Sebanyak 10 persen dari airmata yang dialirkan ke permukaan mata dan berfungsi untuk menjaga kelembaban permukaan mata ini, menguap. Sedangkan 90 persen sisanya akan mengalir melalui sebuah saluran kecil di mata bagian dalam. Setelah itu, airmata ini mengalir melalui kelenjar kecil yang menghubungkan antara mata dan hidung, dan akhirnya mengalir melalui saluran hidung dan terkumpul di dalam hidung. Setelah menggunakan obat tetes mata tidak jarang pangkal lidah merasakan sesuatu yang pahit. Hal ini terjadi karena obat tetes mata tersebut melewati rute yang sama dengan air mata, dan ada kalanya setelah melalui hidung, obat ini mengalir ke dalam mulut.
Fungsi airmata
Air mata memiliki berbagai fungsi. Fungsi utama airmata adalah untuk mengangkut unsur asam dan zat gizi ke mata. Pada kornea tidak terdapat kelenjar darah sehingga bagian ini tidak dapat mendapatkan zat yang diperlukan. Air mata bekerja untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu, airmata berfungsi untuk mencegah masuknya berbagai macam bakteri atau virus yang terkandung di dalam benda asing atau kotoran ke dalam mata. Di dalam udara terkandung polusi yang jumlahnya sangat banyak, melebihi yang kita perkirakan. Bisa dibayangkan, bila tidak ada air mata, kotoran tersebut dapat langsung masuk ke dalam mata, sehingga menimbulkan infeksi pada mata. Dengan kata lain, airmata berfungsi untuk melindungi mata dari kontaminasi polusi tersebut.
Sumber : Ilmu Kesehatan