Anda tentu pernah atau mungkin sering merasa kaki kesemutan setelah menyilangkannya dalam waktu cukup lama.
Kalau sudah begitu, biasanya kaki akan terasa kebal, ngilu teramat sangat, kemudian Anda akan memijat-mijatnya atau menggerakanya untuk menghilangkan kesemutan itu. Tangan pun bisa merasakan hal yang sama jika diposisikan tidak seperti biasanya atau tidak normal.
Dalam bahasa medis, kesemutan disebut parestesia, yaitu suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Parestesia tidak hanya berupa kesemutan namun bisa juga rasa panas, seperti tertusuk-tusuk.
Kalau sudah begitu, biasanya kaki akan terasa kebal, ngilu teramat sangat, kemudian Anda akan memijat-mijatnya atau menggerakanya untuk menghilangkan kesemutan itu. Tangan pun bisa merasakan hal yang sama jika diposisikan tidak seperti biasanya atau tidak normal.
Dalam bahasa medis, kesemutan disebut parestesia, yaitu suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Parestesia tidak hanya berupa kesemutan namun bisa juga rasa panas, seperti tertusuk-tusuk.
Bagian tubuh yang sering mengalaminya adalah tangan, kaki, atau muka. Penyebabnya adalah kerusakan di syaraf, iritasi dari serabut-serabut syaraf.
"Mungkin saja, orang menganggap remeh kesemutan ini karena gejalanya kadang datang, mudah hilang. Tetapi kesemutan patut diwaspadai apabila terjadinya pada satu bagian tubuh, lalu menjalar ke bagian tubuh lainnya, dan mengganggu fungsi tubuh."
"Tidak menutup kemungkinan bahwa ini merupakan manifestasi dari penyakit gawat, seperti adanya tumor pada bagian depan otak," begitu paparan dari dr. Prasna Pramita, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), Jakarta Selatan.
Umumnya, menurut dokter Prasna, kesemutan merupakan gejala gangguan sistem syaraf sensorik akibat rangsangan listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh. Penyebabnya beragam. Misalnya, jalan darah tertutup akibat salah satu bagian tubuh ditekuk dalam waktu cukup lama.
"Mungkin saja, orang menganggap remeh kesemutan ini karena gejalanya kadang datang, mudah hilang. Tetapi kesemutan patut diwaspadai apabila terjadinya pada satu bagian tubuh, lalu menjalar ke bagian tubuh lainnya, dan mengganggu fungsi tubuh."
"Tidak menutup kemungkinan bahwa ini merupakan manifestasi dari penyakit gawat, seperti adanya tumor pada bagian depan otak," begitu paparan dari dr. Prasna Pramita, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), Jakarta Selatan.
Umumnya, menurut dokter Prasna, kesemutan merupakan gejala gangguan sistem syaraf sensorik akibat rangsangan listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh. Penyebabnya beragam. Misalnya, jalan darah tertutup akibat salah satu bagian tubuh ditekuk dalam waktu cukup lama.
Kesemutan biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang syaraf tepi.
sumber : (Majalah Good Houskeeping Indonesia, edisi Maret 2012)