Manfaat Bawang Putih Sebagai Obat Kolesterol

Antikolesterol

Bawang putih tak sekadar penambah aroma masakan untuk membangkitkan selera. Keberadaannya dimanfaatkan sebagai panasea berbagai penyakit sejak berabad-abad silam. Sebuah papyrus di Mesir bertarikh 1500 SM ditemukan berisi 22 khasiat Allium sativum untuk mengobati penyakit. Raja Tutankhamun dari Mesir memanfaatkannya untuk stamina dan mencegah penyakit. Di Romawi dan Yunani umbi bawang digunakan sebagai obat lepra dan asma. Sedangkan orang Lebanon memanfaatkannya untuk diet. Pada 1858, Louis Pasteur ahli mikrobiologi menggunakan kerabat lili itu sebagai desinfektan pembersih luka terbuka serta mencegah gangren.

Hasil penelitian menunjukkan herbal berbahan bawang putih menurunkan 11% kolesterol, 10% LDL, 34% trigliserida, dan tanpa efek apa pun terhadap nilai HDL. Sedangkan plasebo hanya berefek menurunkan LDL dan trigliserida pada 10 pasien. Hal itu sejalan dengan penelitian Dr Yongxiang Zhang dari University of Tokyo, Jepang. Hasil penelitiannya, bawang putih membantu menurunkan kadar kolesterol karena memiliki ajoene, zat antikolesterol untuk mencegah penggumpalan darah. 

Dr Yu-Yan Yeh, ahli nutrisi Penn State University, Kalifornia menyebutkan tiga grup sulfur pada senyawa bawang putih menghambat 40—60% produksi kolesterol hati tikus yaitu S-allyl cysteine, S-ethyl-cysteine dan S-propyl cysteine. Penelitian itu dilanjutkan Yeh pada manusia. Hasilnya, 34 pasien hiperkolesterol menunjukkan penurunan 7% kolesterol darah dan 12% LDL setelah mengkonsumsi kapsul berbahan bawang putih selama 5 bulan.

Sumber : majalah trubus