Dalam setiap iris bawang bombay dalam setiap potong burger tersimpan obat ampuh antikolesterol. Menurut penelitian Dr Victor Gurewich dari Tufts University, Massachusetts, Amerika Serikat, konsumsi sebutir bawang bombay-terutama jenis putih dan kuning-setiap hari bisa menekan kadar kolesterol darah. kandungan allicin bawang bombay bersifat antitrombotik. Artinya, ia mencegah terjadinya pembentukan palet-palet darah secara berlebihan. Darah pun mengalir lancar. Menurut dr Setiawan Dalimartha, dokter medis sekaligus herbalis di Jakarta, allicin juga mampu meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.
Selain allicin, bawang bombay mengandung serangkaian asam amino, mineral, seperti kalsium, mangan, sodium, dan sulfur, vitamin C dan E, minyak asiri, yaitu sulfur, dan flavonoid, seperti quercetin. Bersama allicin, sulfur dan quercetin merupakan antioksidan yang bekerja aktif dan efektif sebagai antivirus, bakteri, dan fungi. Bawang bombay baik untuk meredakan pilek, sakit perut, hingga menurunkan kadar gula dalam darah penderita diabetes dan mencegah kanker.
Bawang bombay dimanfaatkan bangsa Mesir dan India sejak 4.000 tahun silam. Konon 9 ton emas dipakai untuk membeli bawang bombay untuk bahan pangan para pekerja pembuat piramida. Maklum “saudara” bawang merah itu dipercaya sebagai sumber energi. Itu juga yang menyelamatkan penjelajah asal Perancis, Pere Marquette, dari musibah kelaparan pada 1624. Bawang bombay liar yang ia temukan di sebuah tempat yang sekarang menjadi Chicago menjadi penyambung nyawa. Hippocrates tabib zaman Yunani kuno-mencatat dungari-bawang bombay dalam bahasa Yunani-sebagai diuretik, obat radang paru-paru, dan penyembuh luka. Pada perang dunia ke-2, tentara Rusia mengompres luka menggunakan bawang bombay karena zat antiseptik-nya. Mengkonsumsi bawang bombay setiap hari juga mencegah rambut rontok.