Masih sering didengar para ibu yang baru saja melahirkan enggan memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya. Alasannya karena tidak ingin payudaranya kendur dan jadi tidak menarik dilihat. Padahal menyusui tidak membuat payudara kendur, malah bisa membuat ibu semakin sehat.
dr.Utami Roesli SpA SpA, IBCLC, FABM , IBCLC, FABM dalam talkshow 'Ibuku, InspirASIku- a Tribute to #NenekASI' yang digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Save The Children Indonesia di FX Lifestyle X'nter Mall, Jl Sudirman, Jakarta, dan ditulis pada Senin (24/12/2012) memaparkan manfaat menyusui bagi ibu, sebagai berikut:
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan kurang darah (anemia)
2. Mengurangi kanker payudara
3. Mengurangi ovarial cancer
4. Mengurangi endometrial cancer
5. Mengurangi risiko diabetes melitus
6. Mengurangi osteoporosis
7. Mengurangi risiko rheumatoid arthritis
8. Metoda KB paling aman
8. Mengurangi risiko obesitas
9. Mengurangi stres dan kegelisahan
10. Mengurangi 4,8 kali tindakan kekerasan dan menelantarkan anak
"Yang membuat payudara berubah adalah kehamilan dan usia. Nanti kalau sudah tua tentu payudaranya akan kendur. Jadi tidak benar kalau menyusui bikin payudara kendur dan tidak indah," kata dr Utami.
ASI dibuat dengan adanya hormon prolaktin, di mana darah di tubuh diubah menjadi putih sehingga bisa dijadikan makanan bagi bayi. Hormon oksitosin juga berpengaruh dalam pemberian ASI oleh ibu. Oksitosin akan berkurang apabila sang ibu takut, sedih, dan malu.
"Makanya tolong buat ibunya agar lebih nyaman agar hormon oksitosinnya tidak terganggu," imbuh dr Utami.
Dokter yang memiliki tiga putra itu menyampaikan kulitas hidup perempuan akan meningkat bila menyusui dengan benar. Dikenal psiko neuro imunologi, di mana di psikis yang tenang maka oksitosin akan naik.
"Jadi kalau hormon stres ditekan maka daya tahan tubuh meningkat," ucapnya.
Untuk memberikan ASI, ibu harus mendapatkan banyak dukungan. Yang paling besar adalah dukungan dari suaminya. "Dari 115 Ibu menyusui yang tahu tentang ASI, keberhasilan menyusui pada kelompok ayah tak mengerti ASI 26,9 persen dan 98,1 persen pada Ayah yang tahu
ASI," tutur dr Utami.