Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga ditularkan oleh kutu jenis lain. Di Indonesia dan negara2 Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla astia.
Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini sampai berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh udara.
Jenis2 plague dan gejalanya pada manusia
Ada 3 jenis penyakit plague yaitu:
Bubonic plague :
Masa inkubasi 2-7 hari. Gejalanya kelenjar getah bening yang dekat dengan tempat gigitan binatang/kutu yang terinfeksi akan membengkak berisi cairan (disebut Bubo). Terasa sakit apabila ditekan. Pembengkakan akan terjadi. Gejalanya mirip flu, demam, pusing, menggigil, lemah, benjolan lunak berisi cairan di di tonsil/adenoid (amandel), limpa dan thymus. Bubonic plague jarang menular pada orang lain.
Septicemic plague :
Gejalanya demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada perut, shock, pendarahan di bawah kulit atau organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah, tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dg baik. Tidak terdapat benjolan pada penderita. Septicemic plague jarang menular pada orang lain. Septicemic plague dapat juga disebabkan Bubonic plague dan Pneumonic plague yang tidak diobati dengan benar.
Pneumonic plague :
Masa inkubasi 1-3 hari. Gejalanya pneumonia (radang paru2), napas pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada. Ini adalah penyakit plague yang paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Pneumonic plague menular lewat udara, bisa juga merupakan infeksi sekunder akibat Bubonic plague dan Septicemic plague yang tidak diobati dengan benar.
Binatang yang dapat menjadi pembawa plague
Semua binatang pengerat (tikus, marmut, hamster, tupai, dll), kucing, anjing, kelinci, rusa, kambing dll.
Gejala plague pada kucing
Demam, muntah, diare, kondisi bulu yang buruk, lidah membengkak, luka pada mulut (sariawan), terdapat kotoran pada mata.
Diagnosa plague
Diagnosa dilakukan dengan mengambil cairan dari bubo, dahak (pada pneumonic plague) dan tes darah. Tes darah diulang setelah 10-14 hari.
Pengobatan plague
Plague pada manusia dan kucing dapat diobati dengan Streptomycin, Tetracyclin, Doxycyclin, Gentamycin. Streptomycyn dosis tinggi terbukti lebih efektif mengobati plague. Penicilin tidak efektif untuk penyakit plague. Diazepam diberikan untuk mengurangi rasa lelah. Heparin biasanya diberikan apabila terdapat gejala pembekuan darah.
Pencegahan plague
1. Orang2/binatang di sekitar penderita plague harus diobati dg antibiotic selambat-lambatnya 7 hari setelah kontak dg penderita.
2. Memakai sarung tangan, baju panjang, masker, dan goggle (kacamata) pd waktu kontak dg penderita plague
3. Tidak mengijinkan kucing makan tikus, kelinci atau binatang hidup berdarah panas lainnya.
4. Tidak mengijinkan kucing bermain di luar rumah, terutama di daerah yg banyak terdapat sarang tikus.
5. Mengontrol populasi tikus dan kutu di lingkungan anda.
6. Vaksinasi plague apabila akan bepergian ke daerah epidemi plague.