Apakah Peran Sperma dan Sel Telur Dalam Proses Pembuahan?

Seorang wanita terlahir dengan memiliki sekitar 300 ribu – 400 ribu bakal telur di tubuhnya. Namun bakal telur itu tidaklah aktif. Dari bayi hingga masa pubertas, bakal telur terus bertumbuh hingga masuk masa menstruasi (11 – 13 tahun) seiring dengan perubahan hormonal. 
Sekitar 50 – 100 bakal telur akan terus tumbuh tiap bulan bersamaan dengan periode menstruasi. Satu telur yang matang akan berovulasi di masa subur selama 24 jam.
Sedangkan pada pria, mereka memiliki buah zakar yang memproduksi sperma. “Inilah yang membedakan wanita dengan pria. Kalau wanita memang sudah membawa sel telur dari sejak ia lahir. Sel telur itu tidak diproduksi. Sedangkan pria, memproduksi sendiri spermanya,” ujar dr Indra C Anwar, SpOG. , pada acara PERFITRI dan Merck Konsisten Lanjutkan Edukasi Infertilitas dan Bayi Tabung  di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Selasa (26/3).
Pada saat ejakulasi, buah zakar akan menghasilkan sekitar 80 juta sperma. Sperma akan dimasukkan ke dalam mulut rahim melalui vagina saat ejakulasi. Jumlah sperma yang jutaan tadi, akan berkurang menjadi sekitar 50 ribu – 100 ribu saja di saluran telur. Hanya satu sperma terbaik saja yang berhasil sampai ke sel telur. Di sana sperma bisa bertahan selama 2 – 3 hari. Kehidupan janin akan mulai berlangsung jika sperma berhasil membuahi sel telur.
Apakah sel telur merupakan faktor penentu utama kualitas embrio? Kualitas sel telur (oosit) didefinisikan sebagai kemampuan sel telur melengkapi proses pematangan (meiosis) dan mengalami pembuahan (fertilisasi). Di mana untuk menghasilkan embrio yang sehat, sel telur haruslah mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi blastosis di dalam tubuh (in vivo ) maupun di luar tubuh (in vitro ) dan atau menempel di dinding rahim (implantasi) untuk menghasilkan keturunanan yang sehat . 

Namun proses di atas tidak selalu berhasil. Menurut Sekjen Perkumpulan Fertilitas In Vitro di Indonesia (PERFITRI) dr Budi Wiweko, di Indonesia ada sekitar 40 juta pasangan usia reproduksi yang infertil. Indra mengatakan, ada banyak faktor mengapa seorang wanita yang sudah menikah tidak bisa memiliki anak. Beberapa di antaranya adalah merokok, alkohol, dan kafein. Oleh karenanya, terapkan pola hidup sehat sejak dini untuk meningkatkan kualitas hidup dan reproduksi Anda.