Melindungi Transistor Dengan Dioda
Mungkin sering terjadi transistor meleleh, atau meledak?
itu disebabkan karena kelebihan beban yang diterima oleh transistor
beginilah rangkaiannya :
Gambar 1 Ketika transistor dalam keadaan aktif arus mengalir melewati kumparan. Arus dapat sedikit berubah-ubah dan apabila demikian, medan magnet yang ditimbulkannya juga akan sedikit berubah-ubah. Tetapi tidak terdapat perubahan-perubahan yang dramatis.
Gambar 2 Ketika transistor terputus dari pasokan listrik (tidak aktif), arus pada kumparan akan jatuh secara seketika dan medan magnet meluruh dengan sangat cepat. Pengaruh induksi ditentukan oleh kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat laju perubahan tersebut, semakin besar pengaruh yang timbul.
Terputusnya arus ke transistor adalah perubahan yang sangat cepat. Sebuah gaya listrik yang sangat besar diinduksikan pada kumparan, untuk mempertahankan agar medan magnet tidak menghilang. Gaya gerak listrik ini dapat mencapai beberapa ratus Volt, bahkan walaupun tegangan awal pada beban hanyalah sebesar misalnya 10 V. Arus sebesar beberapa ampere akan membanjiri transistor dan menghanguskannya.
Gambar 3 Solusi untuk permasalahan ini adalah menyambungkan sebuah dioda, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar, untuk mengalirkan dan membuang arus berlebih ini secara aman.
itu disebabkan karena kelebihan beban yang diterima oleh transistor
beginilah rangkaiannya :
Gambar 1 Ketika transistor dalam keadaan aktif arus mengalir melewati kumparan. Arus dapat sedikit berubah-ubah dan apabila demikian, medan magnet yang ditimbulkannya juga akan sedikit berubah-ubah. Tetapi tidak terdapat perubahan-perubahan yang dramatis.
Gambar 2 Ketika transistor terputus dari pasokan listrik (tidak aktif), arus pada kumparan akan jatuh secara seketika dan medan magnet meluruh dengan sangat cepat. Pengaruh induksi ditentukan oleh kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat laju perubahan tersebut, semakin besar pengaruh yang timbul.
Terputusnya arus ke transistor adalah perubahan yang sangat cepat. Sebuah gaya listrik yang sangat besar diinduksikan pada kumparan, untuk mempertahankan agar medan magnet tidak menghilang. Gaya gerak listrik ini dapat mencapai beberapa ratus Volt, bahkan walaupun tegangan awal pada beban hanyalah sebesar misalnya 10 V. Arus sebesar beberapa ampere akan membanjiri transistor dan menghanguskannya.
Gambar 3 Solusi untuk permasalahan ini adalah menyambungkan sebuah dioda, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar, untuk mengalirkan dan membuang arus berlebih ini secara aman.
Rangkaian Pengusir Serangga
Rangkaian berikut ini merupakan sebuah rangkaian elektronika sederhana yang dapat dijadikan sebagai latihan merangkai rangkaian elektronika ataupun sekedar menyalurkan hobi di bidang elektronika. Rangkaian ini hanya membutuhkan sedikit komponen elektronika, komponen-komponennya mudah didapatkan di toko-toko elektronika, selain itu harganya juga relatif murah.
Rangkaian ini akan mengeluarkan frekuensi 22 KHz yang membuat serangga-serangga merasa terganggu, sehingga rangkaian ini bisa digunakan untuk mengusir serangga, baik di rumah maupun di sekeliling rumah Anda. Rangkain ini menggunakan CMOS 4047 sebagai komponen inti. Untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya gunakan eksternal power supply.
Berikut gambar rangkaian elektronika pengusir serangga:
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian pengusir serangga:
Rangkaian ini akan mengeluarkan frekuensi 22 KHz yang membuat serangga-serangga merasa terganggu, sehingga rangkaian ini bisa digunakan untuk mengusir serangga, baik di rumah maupun di sekeliling rumah Anda. Rangkain ini menggunakan CMOS 4047 sebagai komponen inti. Untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya gunakan eksternal power supply.
Berikut gambar rangkaian elektronika pengusir serangga:
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian pengusir serangga:
- C1 ................................... 22 uF
- C2 ................................... 4n7
- IC ................................... 4047
- Tr1 ................................... BC 337
- Tr2 ................................... BC 337
- Tr3 ................................... BC 327
- Tr4 ................................... BC 327
- Pot ................................... 4K7
Rangkaian Suara Burung
Rangkaian elektronika berikut ini merupakan sebuah rangkaian elektronika sederhana yang dapat mengeluarkan suara seperti kicauan burung. Rangkaian ini hanya membutuhkan beberapa komponen elektronika yang harganya relatif murah dan mudah didapatkan di toko-toko elektronika.
Berikut ini gambar rangkaian suara burung:
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian suara burung:
R 1 .............................. 5K6 ΩR 2 .............................. 100K Ω
R 3 .............................. 5K6 Ω
VR .............................. 10K
C 1 .............................. 20 nF
C 2 .............................. 10 nF
C 3 .............................. 47 nF
C 4 .............................. 100 μF / 10 V
C 5 .............................. 10 μF / 10 V
Tr 1 ............................ FCS 9012
Tr 2 ............................ FCS 9014
T ................................ Output Trafo
Sp .............................. Speaker 8 Ω
Setelah selesai merakit, cek sekali lagi pemasangan kaki-kaki komponen. Jika sudah benar, hubungkan dengan catu daya sebesar 6 volt DC. Gunakan saklar untuk menghidupkan dan mematikan rangkaian ini.
RANGKAIAN LAMPU FLIP-FLOP
Here is a list of components necessary to project a series of flip-flop.
R1, R4 .... 470 Ohm
R2, R3 .... 22k
C1, C2 .... 4.7 V uF/16
D1, D2 .... LED
Tr1, Tr2 .... FCS 9014
Ration voltage that is needed is 9 VDC. If using a 3 Volt power portion (2 pieces battery 1.5 Volt), R1 and R2 can be omitted and the LED cathode feet each connect directly to the collectors of transistors foot related. Foot foot transistors FCS-9014 can be seen in the image below
Here is a list of components necessary to project a series of flip-flop.
R1, R4 .... 470 Ohm
R2, R3 .... 22k
C1, C2 .... 4.7 V uF/16
D1, D2 .... LED
Tr1, Tr2 .... FCS 9014
Ration voltage that is needed is 9 VDC. If using a 3 Volt power portion (2 pieces battery 1.5 Volt), R1 and R2 can be omitted and the LED cathode feet each connect directly to the collectors of transistors foot related. Foot foot transistors FCS-9014 can be seen in the image below
Rangkaian Pengusir Tikus
Rangkaian Elektronika Pengusir Tikus merupakan sebuah rangkaian elektronika sederhana yang dapat mengeluarkan gelombang ultrasonic dengan frekuensi 50 KHz. Rangkaian ini akan mengganggu tikus-tikus dengan frekuensi 50 KHz yang ditimbulkannya sehingga tikus-tikus akan berlarian dan menjauhi tempat yang telah dipasangi rangkaian ini. Komponen Inti dari rangkaian ini adalah IC NE555 yang berfungsi sebagai timer dan dikombinasikan dengan dua resistor dan kapasitor yang akan menghasilkan frekuensi 50 KHz. Komponen pendukung yang dibutuhan tidak terlalu banyak, cukup murah, dan mudah didapatkan di toko-toko elektronik. Dalam beberapa hari setelah pemasangan alat ini (secara terus menerus), dapat dilihat hasilnya. Tikus-tikus akan pergi "bertamasya" ke tempat lain.
Secara sederhana rangkaian pengusir tikus adalah sebuah oscilator yang mengeluarkan gelombang ultrasonic pada kisaran frekuensi 20 - 40 KHz. Gelombang ultrasonic yang dihasilkannya tidak akan terdengar di telinga manusia, tetapi akan sangat mengganggu sekali bagi telinga tikus. Base Frequency lalu dimodulir dengan sinyal 50 Hz yang didapat dari frekuensi tegangan jala-jala PLN melalui kapasitor C4 (untuk menghindari tikus menjadi kebal terhadap alat ini) sehingga akan dihasilkan ayunan frekuensi antara 20 - 40 KHz secara periodik.
Berikut ini gambar rangkaian Pengusir Tikus :
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian pengusir tikus :
Berikut ini gambar rangkaian Pengusir Tikus :
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian pengusir tikus :
- R1 .............. 1K
- R2 ............. 15K
- R3 ............. 15K
- C1 ............. 1nF
- C2 ............. 1uF/16V
- C3 ............. 10nF
- C4 ............. 220nF
- C5 ............. 1000uF/16V
- D1 - D4 ...... 1N 4001
- IC ............. 555
- Trafo ...... 6V/200mA
- Sp ...... speaker tweeter bentuk corong
Setelah selesai merakit, cek sekali lagi dan pastikan semua komponen dan sambungan elektroniknya terpasang dengan benar. Untuk memeriksa hasil keluaran rangkaian ini, bisa dengan mengganti kapasitor C1 dengan nilai yang lebih besar misalnya 10nF, maka suara yang dihasilkan akan masuk pada daerah ambang pendengaran manusia, setelah itu kembalikan lagi kapasitor seperti semula yaitu 1nF. Jika telah selesai semua, rangkaian bisa ditaruh pada sebuah box menarik dengan daya kreatifitas Anda.
Pengusir tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal penempatannya tepat, misalnya di pojok atas ruangan agar frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan. Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik yang dibutuhkan cukup rendah, lebih kecil dari lampu bohlam 5 watt/220 volt.
Pengusir tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal penempatannya tepat, misalnya di pojok atas ruangan agar frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan. Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik yang dibutuhkan cukup rendah, lebih kecil dari lampu bohlam 5 watt/220 volt.
Rangkaian Sirine
Rangkaian berikut merupakan rangkaian elektronika yang dapat mengeluarkan suara seperti sirine. Sebuah rangkaian elektronika sederhana yang cocok bagi Anda yang ingin belajar Elektronika.
Berikut gambar rangkaian Sirine sederhana :
Berikut ini daftar komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian Sirine sederhana :
- R1 ........................................ 33 K
- R2 ..................................... 330 K
- R3 ..................................... 330 K
- C1 .................................. 47 K uF
- C2 ........................ 100 uF / 10 V
- D ................................... 1N4002
- Tr1 ............................... CS 9014
- Tr2 ............................... CS 9012
- Speaker .................... 2" / 8 ohm
Setelah selesai merakit rangkaian tersebut, cek sekali lagi apakah pemasangan kaki-kaki komponen tidak ada yang salah. Jika semuanya sudah benar, hubungkan dengan catu daya 3 volt sampi 6 volt DC, sebaiknya jangan melebihi 6 volt. Jika melebihi 6 volt, suara yang dihasilkan akan lebih keras, tetapi Tr2 akan lebih cepat panas dan lebih cepat rusak. Lentingan suara dapat diatur dengan mengubah besar kecilnya hambatan pada VR. Jika ingin mengubah frekuensi nada, dapat dilakukan dengan mengubah nilai C1. Semakin besar nilai C1, semakin rendah nada yang dihasilkan
Rangkaian Kedap-Kedip (Flip Flop)
Kedua Transistor pada rangkaian menghantar dan menyumbat secara bergantian sehingga lampu LED D1 dan D2 akan menyala dan padam secara bergantian. Kecepatan pergantian nyala-padam kedua LED tersebut ditentukan oleh besarnya Kapasitor C1 dan C2 . Makin besar nilai kapasitor tersebut akan makin lambat frekuensi pergantian nyala-padam kedua lampu LED. Dengan nilai C1 = C2 maka D1 dan D2 akan nyala-padam dengan frekuensi yang sama.
Rangkaian ini tergolong sederhana sehingga cocok digunakan sebagai latihan untuk belajar elektronika. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat langsung gambar berikut :
Berikut ini adalah daftar komponen yang diperlukan untuk rangkaian flip-flop ini :
R1, R2..............................................56 K Ω
C1, C2 ...................................100 μF/10 V
D1, D1′, D2, D2′ .................................LED
Tr1, Tr2 ....................................FCS 9014
Jika semua komponen telah selesai dirakit, jangan lupa untuk memeriksa sekali lagi apakah semua komponen sudah terpasang dengan benar sebelum menghubungkannya ke catu daya. Periksa kaki transistor apakah basis, emitor, dan kolektornya sudah tepat. Begitu juga LED dan polaritas kapasitornya jangan sampai terbalik. Setelah yakin semuanya sudah benar, bisa dicoba dihubungkan dengan catu daya atau battery. Silahkan bereksperimen dengan mengubah nilai C1 dan C2 untuk mendapatkan kecepatan nyala-padam yang diinginkan sesuai selera.
Rangkaian Pengusir Nyamuk
Rangkaian berikut ini berguna untuk membantu kita dalam menghalau nyamuk-nyamuk nakal yang sering mengganggu di kala tidur. Bentuknya sederhana dan mudah dirangkai sendiri.
Rangkaian dasar dari pengusir nyamuk elektronik adalah rangkaian flip-flop, hanya frekuensinya saja yang harus diatur, rangkaian ini menggunakan flip-flop dengan bentuk gelombang yang tidak simetri sehingga diperoleh frekuensi dasar 5 KHz dengan komponen harmoniknya. Frekuensi tersebut cukup membuat nyamuk-nyamuk merasa sangat terganggu, sehingga mereka akan pergi menjauh.
Berikut gambar rangkaian Pengusir Nyamuk:
Daftar komponen rangkaian Pengusir Nyamuk:
R1, R2 ............................ 10 K Ω
R3, R4 ........................... 560 K Ω
C1 ................................. 82 pF
C2 ................................. 330 pF
Tr1, Tr2 .......................... BC 547
Rangkaian Running LED Sebagai Aksesoris Motor
Running LED atau LED berjalan merupakan sebuah rangkaian elektronika yang mengasyikan. Setelah selesai merangkai rangkaian ini, kita dapat melihat LED-LED yang kita rangkai menyala dan padam secara berurutan sehingga terlihat seperti lampu yang sedang berjalan. Komponen yang dibutuhkan jumlahnya sedikit, selain itu komponen-komponennya mudah didapatkan di toko-toko elektronika dengan harga yang relatif murah.
Rangkaian ini menggunakan dua buah IC sebagai komponen inti. Kecepatan nyala padam LED dapat diatur dengan merubah nilai hambatan pada Vr. Jika ingin menggunakan 10 LED saja, rangkailah LED dengan nomor urut ganjil atau genap saja.
Berikut ini gambar rangkaian Running LED:
Berikut ini gambar rangkaian Running LED:
Berikut ini daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian Running LED:
- R ................................... 180
- VR ................................... 20 K
- C1 ................................... 47 uF / 16 V
- C2 ................................... 22 uF / 16 V
- IC1 ................................... 555
- IC2 ................................... 4017
- D1 - D20 ......................... LED
- D21 ................................... 1N 4001
Lampu Penerangan Menggunakan Rangkaian LED 220VAC
The LED has advantages over other lighting technology. LED supposedly can hold up to 100,000 hours. This means that if the LED light 24 hours a day he would hold for 10 years. Whereas Fluorencent lights are usually only able to survive 1-3 years.
This is a modified version of the circuit, Super bright LED Night Light published that can directly connect to the netting PLN (220VAC).
Menghitung Resistor Untuk LED
LED memang device kecil yg sepele, tapi kadang kita pusing saat mo nentuin resistor yang akan di seri ke LED untuk membatasi arus yang masuk. Karena bingung akhirnya maen comot aja nilai R nya, dan hasilnya nyala LED gak maksimal klo R nya ke besaren. Ato LED nya gampang meleduk klo R nya terlalu kecil.
Rumus menghitung nilai R untuk LED
R= V / I
Weheee.... sederhana kan... itu kan rumus dasar tegangan.
Nilai tegangan(V) adalah nilai tegangan sumber(Vs) dikurangi nilai tegangan LED(VL) (nilai tegangan LED diasumsikan 2,2 volt).
Arus yg boleh melewati LED kira-kira 20mA (0,02 A)
Jika tegangan sumber 12V besar VL nya adalah: 12-2,2 = 9.8 volt
R=9.8/ 0.02 = 490 ohm
Di pasaran sudah nyari R 490 ohm jadi kita nyari yang di atasnya dikit 510 ohm.
Setiap alat yang di aliri listrik pasti menimbulkan panas, begitu juga R yg kita gunakan ini. Semakin besar Daya maka panas yg dihasilkan juga semakin tinggi. Jadi... kita harus memilih R dengan kapasitas daya yang sesuai agar R nya gak meledak karena panas
P= V*I
So.... P= 9.8*0.02 = 0.196 watt
jadi minimal kita harus memilih LED yang 1/4 Watt (0.25 watt)